
kadang kala gua mikir, baru kali ini gua ngerasain yang namanya kerja. no fun, keep staring at the computer and no free time at all. hampir 5 minggu gua stuck di kantor ini. ngga kemataram, ngga ketemu orang, bahkan udah ngiler pengen makan mc. donald atau sekedar jalan ke mall. yaaaaaaa sabtu minggu nongkrong aja, sekedar buka email atau ngerjain PO dan browsing sana sini. kemudian tiba tiba munculah sebuah problem yang gua pikir ini bakalan berpengaruh ama kerjaan gua.
apakah mungkin sebuah kelonggaran, atau sebuah kemudahan disalah artikan? bahasa kerennya take for granted alias memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan (kaya film warkop yah judulnya). Apa iya seorang supervisor musti jaim, musti bersikap bak 'ndoro' priyayi yang musti ngejaga sikap emosi dan wibawa. duh....gua sendiri berpikir, seandainya gua musti seperti itu, mendingan gua jadi staff biasa aja, yang bisa ketawa ngakak seperti layaknya orang. bukan senyum palsu. bukan sikap berwibawa dengan otak kosong.
i believe, semuanya kalo dikerjain dengan senyum dengan tanpa beban semuanya bakalan kelar, daripada gua musti kaku bak lem plastik tapi tolol...kayanya itu lebih konyol lagi! tapi gua ngga ngerti juga. karena tiba tiba ada beberapa gelintir manusia yang (gua rasa) memusuhi gua, seperti layaknya sleeping with enemy. manis dibibir tapi pahit! bahasa kondangnya
BITTERHAMMENbibir tersenyum hati
menangis
gua bukan bukan six million dollar man, bukan samson, bukan pula einstein. gua cuman manusia biasa, yang pengennya menatap dunia, menjalani hidup dengan senyum dengan tawa. apakah menjadi dewasa begitu sulitnya?
Comments
Love WS.